Pembuatan Sertifikat Konstruksi

Sertifikat Badan Usaha (SBU) menjadi esensial bagi Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) yang ingin mengeksekusi proyek konstruksi sebagai konsultan atau kontraktor, memastikan bahwa mereka memenuhi standar dan persyaratan yang diperlukan.

Sementara itu, Sertifikat Keahlian Kerja (SKK) menjadi keharusan bagi Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) yang ingin menonjolkan keahliannya dalam ranah tertentu, membuktikan kualifikasi dan kemampuannya dalam menyediakan kontribusi yang bernilai di dunia konstruksi.

Tak kalah penting, Sertifikat Keterampilan Kerja (SKK) menjadi tanda pengenal bagi TKK yang ingin menonjolkan keterampilannya dalam pekerjaan konstruksi, menunjukkan kemampuan yang sangat dibutuhkan di lapangan.

Dengan memiliki sertifikat-sertifikat ini, para pelaku industri konstruksi dapat memastikan bahwa mereka tidak hanya memenuhi persyaratan formal, tetapi juga membawa kemampuan dan keahlian yang diperlukan untuk sukses di dunia konstruksi yang dinamis.
Proses Pengajuan Sertifikat:

Sertifikat Badan Usaha (SBU):

Inisiasi permohonan melalui OSS-RBA, sebuah portal terkoneksi dengan Sistem Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi (SIJK-T) dan Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU).
Melengkapi dengan teliti persyaratan administratif dan teknis yang telah ditetapkan oleh LSBU.
Menyusulnya, tahap audit oleh LSBU menjadi langkah kunci untuk memastikan kelayakan.
Jika semua syarat terpenuhi, SBU akan diterbitkan oleh LSBU sebagai bukti legalitas.
Sertifikat Keahlian Kerja (SKK) & Sertifikat Keterampilan Kerja (SKK):

Pengajuan dimulai melalui portal perizinan Kementerian PUPR yang terhubung dengan SIJK-T dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) berlisensi.
Detail perincian administratif harus lengkap, sambil mengikuti proses pelatihan dan/atau ujian yang diadakan oleh LSP.
Kesesuaian dengan persyaratan akan menjadi penentu penerbitan SKK/SKK oleh LSP, menandakan kualifikasi dan keterampilan yang dimiliki.
Dengan memahami proses ini, para pelaku industri konstruksi dapat dengan lebih lancar dan efisien melibatkan diri dalam mendapatkan sertifikat yang esensial untuk meningkatkan kredibilitas dan kompetensi mereka.
Dengan menjalani proses pengajuan sertifikat yang telah terstruktur dengan baik, para pihak terlibat dalam industri konstruksi dapat memastikan bahwa setiap langkah mereka telah diarahkan untuk memenuhi standar tinggi yang diperlukan. Sertifikat Badan Usaha (SBU) memberikan legalitas bagi Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) untuk berperan sebagai konsultan atau kontraktor, sementara Sertifikat Keahlian Kerja (SKK) dan Sertifikat Keterampilan Kerja (SKK) menjadi penanda kualifikasi dan keterampilan tenaga kerja konstruksi.

Melalui pendekatan ini, kesinambungan proses dalam Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) dan kerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU) serta Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), membantu menciptakan lingkungan konstruksi yang lebih teratur, kompeten, dan profesional. Semua ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan industri konstruksi di Indonesia, serta memberikan jaminan bagi pihak-pihak yang terlibat bahwa setiap proyek konstruksi dapat dijalankan dengan standar tertinggi.

read more..